Provinsi tak Tetapkan Cabup Galus Terpilih
Senin, 23 April 2012 10:00 WIB
BANDA ACEH - Tim provinsi
yang turun ke Gayo Lues (Galus) untuk misi investigasi terkait kisruh
hasil pilkada di kabupaten itu, menurut Komisioner KIP Aceh, Yarwin Adi
Dharma telah mengumpulkan berbagai data, masukan, dan informasi dari
parapihak, termasuk kandidat cabup/cawabup.
“Hasil pertemuan Galus itu kami bawa ke Banda Aceh guna diputuskan langkah-langkah selanjutnya secara konprehensif untuk Pilkada Galus yang terhenti sementara sesuai porsi masing-masing institusi yang menanganinya. Tidak benar hasil pertemuan Galus itu dibawa ke Banda Aceh untuk ditetapkan cabup/cawabup terpilih,” kata Yarwin meluruskan informasi yang dilansir koran ini, Minggu kemarin.
Menurut Yarwin, ada kesalahan kutip atau kesalahan penafsiran tentang pernyataan yang disampaikannya pasca-pertemuan dengan parapihak di Oproom Kantor Bupati Galus, Sabtu (21/4). “Saya tak pernah bilang calon terpilih akan diputuskan di Banda Aceh. Bagaimana diputuskan calon terpilih kalau hasil pemungutan suara saja belum direkap,” kata Yarwin dalam klarfikasi tertulis via blacberry massenger (BBM) kepada Serambi, Minggu (22/4) malam. Yarwin nenulis, informasi tersebut sangat penting diluruskan supaya tidak semakin meresahkan masyarakat Galus.
Ditanya apakah akan ada opsi-opsi yang ditawarkan pasca-pertemuan Galus tersebut, menurut Yarwin Adi Dharma sejauh ini belum ada opsi-opsi kecuali hanya menerima masukan langsung dari parapihak, khususnya para kandidat yang nantinya akan ditelaah lebih lanjut oleh tim. “Ya, akan dilakukan penanganan secara konprehensif, termasuk untuk kisruh pilkada di Aceh Tengah,” demikian Yarwin Adi Dharma.
Seperti diberitakan Serambi, Minggu (22/4), tim terpadu dari Provinsi Aceh yaitu KIP, Panwas, dan Desk Pilkada, Sabtu (21/4) bertemu parapihak di Oproom Kantor Bupati Galus di Blangkejeren. Selain dihadiri oleh tiga pasangan cabup/cawabup, juga Pj Bupati Galus Drs Cipta Hunai, Ketua dan anggota KIP Galus, serta unsur Muspida Plus Galus. Pertemuan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB dengan pengawalan ketat ratusan polisi.
Ketua Koordinator Daerah (Korda) Komisioner KIP Aceh Wilayah Galus dan Aceh Tengah, Yarwin Adi Dharma kepada Serambi mengatakan, tim terpadu dari provinsi melakukan investigasi langsung kepada parapihak, juga menampung masukan dari ketiga pasangan cabup/cawabup secara langsung.
Dikatakan Yarwin, penyampaikan masukan dari ketiga kandidat berlangsung santun didasari semangat kekeluargaan. “Tak ada yang saling menjelek-jelekkan, selain berkata berdasarkan bukti dan fakta pelanggaran yang terjadi selama berlangsungnya kampanye maupun saat pencoblosan,” kata Yarwin.(nas)
“Hasil pertemuan Galus itu kami bawa ke Banda Aceh guna diputuskan langkah-langkah selanjutnya secara konprehensif untuk Pilkada Galus yang terhenti sementara sesuai porsi masing-masing institusi yang menanganinya. Tidak benar hasil pertemuan Galus itu dibawa ke Banda Aceh untuk ditetapkan cabup/cawabup terpilih,” kata Yarwin meluruskan informasi yang dilansir koran ini, Minggu kemarin.
Menurut Yarwin, ada kesalahan kutip atau kesalahan penafsiran tentang pernyataan yang disampaikannya pasca-pertemuan dengan parapihak di Oproom Kantor Bupati Galus, Sabtu (21/4). “Saya tak pernah bilang calon terpilih akan diputuskan di Banda Aceh. Bagaimana diputuskan calon terpilih kalau hasil pemungutan suara saja belum direkap,” kata Yarwin dalam klarfikasi tertulis via blacberry massenger (BBM) kepada Serambi, Minggu (22/4) malam. Yarwin nenulis, informasi tersebut sangat penting diluruskan supaya tidak semakin meresahkan masyarakat Galus.
Ditanya apakah akan ada opsi-opsi yang ditawarkan pasca-pertemuan Galus tersebut, menurut Yarwin Adi Dharma sejauh ini belum ada opsi-opsi kecuali hanya menerima masukan langsung dari parapihak, khususnya para kandidat yang nantinya akan ditelaah lebih lanjut oleh tim. “Ya, akan dilakukan penanganan secara konprehensif, termasuk untuk kisruh pilkada di Aceh Tengah,” demikian Yarwin Adi Dharma.
Seperti diberitakan Serambi, Minggu (22/4), tim terpadu dari Provinsi Aceh yaitu KIP, Panwas, dan Desk Pilkada, Sabtu (21/4) bertemu parapihak di Oproom Kantor Bupati Galus di Blangkejeren. Selain dihadiri oleh tiga pasangan cabup/cawabup, juga Pj Bupati Galus Drs Cipta Hunai, Ketua dan anggota KIP Galus, serta unsur Muspida Plus Galus. Pertemuan berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB dengan pengawalan ketat ratusan polisi.
Ketua Koordinator Daerah (Korda) Komisioner KIP Aceh Wilayah Galus dan Aceh Tengah, Yarwin Adi Dharma kepada Serambi mengatakan, tim terpadu dari provinsi melakukan investigasi langsung kepada parapihak, juga menampung masukan dari ketiga pasangan cabup/cawabup secara langsung.
Dikatakan Yarwin, penyampaikan masukan dari ketiga kandidat berlangsung santun didasari semangat kekeluargaan. “Tak ada yang saling menjelek-jelekkan, selain berkata berdasarkan bukti dan fakta pelanggaran yang terjadi selama berlangsungnya kampanye maupun saat pencoblosan,” kata Yarwin.(nas)
Editor : bakri
#2 | Drs. Buniyamin S | Senin, 23 April 2012 19:07 WIB | Reply
Persoalan Pilkada Galus yang saat
ini ditangani Provinsi harus diputuskan dengan arif dan bijak, bukan
dasar kepentingan loby2 politik. Pilkada yang digelar 9 April silam
harus mengakomodasi permasalahan sebelum, sedang dan sesudah pilkada
digelar. Dengan data yang sudah dimiliki Provonsi juga harus
mempertimbangkan reskio yang ditimbulkan dari sebuah keputusan nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar